ZAP Beauty Index 2020
Jakarta, 21 Januari 2020. Merek perawatan dan kecantikan, ZAP Clinic kembali merilis survei paling komprehensif mengenai industri kecantikan di Tanah Air. Terangkum dalam ZAP Beauty Index 2020, survei yang dilakukan oleh ZAP Clinic bersama Markplus Inc., ini menggunakan metode
online survey kepada 6.460 responden perempuan di Indonesia sepanjang Juli-September 2019. Survei ini mencakup potret dari perilaku tiga generasi berbeda di dunia kecantikan, yakni Gen Z (45-65 tahun), Gen Y (23-44 tahun) dan Gen Z (13-22 tahun).
ZAP Beauty Index 2020 membagi potret industri kecantikan ke dalam tiga segmen, yakni Let's talk about Beauty, Beauty Beyond Words, and Beauty in Action.
Let's Talk about Beauty
Let's talk about Beauty merangkum deretan fakta mengenai pengalaman para responden dalam melakukan berbagai perawatan kecantikan. Mulai dari, kapan pertama kali mereka mengenal berbagai produk dan klinik kecantikan, apa jenis perawatan yang dilakukan, hingga berapa biaya yang dikeluarkan untuk melakukan perawatan kecantikan.
Hasilnya, survei ini menunjukan, hampir seluruh perempuan Indonesia (45,4%) menggunakan
skincare sebelum usia 19 tahun. Dan, satu dari perempuan Indonesia melakukan
treatment di klinik kecantikan sebelum berusia 19 tahun.
Yang menarik, Gen Z menggunakan hampir seluruh pendapatan mereka untuk perawatan kecantikan. Sementara, Gen Y hanya menggunakan 30% dan Gen X justru kurang dari 5%.
Beauty Beyond Words
ZAP Beauty Index 2019 juga memotret definisi 'cantik' di mata perempuan Indonesia yang dijelaskan dalam segmen
Beauty Beyond Words. Jika
ZAP Beauty Index 2018 menemukan 40,9% perempuan mendefinisikan cantik adalah bertubuh sehat dan bugar (
fit), definisi ini mulai bergeser pada tahun 2019. Sebesar 46,7% responden mendefinisikan 'cantik' berarti memperindah penampilan secara keseluruhan atau biasa disebut dengan
well-dressed. Namun yang pasti, memiliki kulit cerah
non glowing masih menjadi definisi cantik secara umum di mata sebagian besar perempuan Indonesia (82,5%).
Ekspetasi sosial soal standar kecantikan kerap memunculkan fenomena
body shamming. Faktanya, lebih dari separuh perempuan Indonesia (62.2%) mengaku pernah menjadi korban
body shamming.
Fun facts lain yang ditemukan dalam survey ini adalah sudah ada perempuan Indonesia yang mulai mempertimbangkan menggunakan produk kecantikan dengan fungsi
anti-aging mulai dari usia 13 tahun.
Beauty in Action
Beralih ke segmen
Beauty in Action, ZAP Clinic dan MarkPlus Inc., mencoba menggali lebih jauh mengenai perilaku para responden dalam menjalani rutinitas perawatan kecantikan.
Faktanya, terdapat enam produk
skincare wajib yang digunakan perempuan Indonesia setiap hari, meliputi
facial wash,
moisturizer, toner, serum, essence, dan
eye cream.
facial wash memiliki peminat paling banyak sebesar (92.4%) sebagai
skincare yang wajib digunakan.
Dalam mencari informasi dan memperbanyak referensi, perempuan Indonesia memilih Instagram (77,2%), Youtube (55,9%) dan Beauty Blogger (42,3%) sebagai sumber referensi utama. Sedangkan Gen X cenderung mengombinasikan informasi
online dan
offline, seperti melalu Instagram (53,2%) dan teman-teman (38,4%).
Berbicara tentang perawatan kecantikan, mayoritas perempuan Indonesia lebih sering mengunjungi klinik kecantikan (76,0%) dibandingkan pergi mengunjungi salon (39,7%). Perbandingan tersebut mencapai hingga dua kali lipat.
Deretan fakta tersebut hanya sebagian kecil dari berbagai temuan mendalam yang terangkum dalam
ZAP Beauty Index 2019. Dalam Survei tahun ini, ZAP Clinic bersama MarkPlus Inc., mengupas lebih banyak fakta-fakta menarik di dunia kecantikan dengan memotret
journey dari
customer behaviour perempuan Indonesia dalam dunia kecantikan. Lebih komprehensif dibandingkan tahun lalu, survei ini juga memotret lebih banyak responden yang mewakili tiga generasi sekaligus (X,Y dan Z).
Temukan fakta menarik ZAP Beauty Index 2020
klik disini