Tanya pakar: Pentingnya Vaksinasi Dewasa di Masa Pandemi
Orang dewasa juga perlu disiplin menjalani vaksinasi di masa pandemi untuk melindungi diri dari penyakit berbahaya.

Jika mendengar kata ‘vaksinasi’ yang pertama kali terlintas di kepala adalah jadwal vaksinasi anak. Tidak banyak orang dewasa yang menyadari kalau pada rentang usia dan kondisi tertentu, kita juga perlu melakukan vaksinasi untuk memperkuat antibodi di dalam tubuh. Apalagi pada situasi pandemi seperti sekarang, vaksinasi adalah upaya preventif untuk melindungi dari dari beragam penyakit.

Orang dewasa sebaiknya vaksinasi influenza dan pneumonia di saat pandemi.

“Kesehatan orang dewasa sangat krusial bagi keluarga, karena tetap harus bekerja hingga mengurus anak. Tentu peran vaksin ampuh untuk membantu dan menjaga imunitas oranng dewasa,” ucap dr. Dara Ayuningtyas, Head of Medical and Training ZAP Clinic pada webinar yang digelar beberapa waktu lalu. Lantas, vaksinasi apa sajakah yang dianjurkan untuk orang dewasa? Dara menjawab, berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) ada 13 vaksin yang sebaiknya dilakukan pada kelompok usia 19-65 tahun. Di antara beragam vaksinasi yang seharusnya dilakukan itu, menurut Dara setidaknya ada beberapa jenis vaksin yang sebaiknya dilakukan ketika menghadapi pandemi Covid-19. “Sampai saat ini memang belum ada vaksinasi untuk Covid-19 tapi beberapa vaksinasi ini penting untuk dilakukan saat pandemi untuk memperkuat antibodi dan memperkecil terjadinya komplikasi serta penularan pada orang lain.” Adapun vaksinasi yang dianjurkan adalah vaksin influenza dan pneumonia.

Vaksinasi Influenza

Dara menyebutkan penyakit influenza sering kali dianggap sepele karena akan sembuh dengan sendirinya. Padahal, virus penyebab influenza bisa menyebabkan komplikasi mulai dari pneumonia, sinusistis, radang telinga tengah, radang otot jantung, bahkan sampai kematian. Virus penyakit ini punya kesamaan dengan virus penyakit Covid-19, yaitu menyerang rongga pernapasan mulai dari hidung, tenggorokan, sampai paru-paru. Pola penyebarannya pun sama, yaitu melalui droplet yang bisa menyebar dengan kecepatan 100mil/per jam dan bisa bertahan di permukaan selama 24 jam. Artinya, potensi penularannya sangat tinggi. “WHO bahkan mencatat lebih dari 650 ribu kasus kematian terkait influenza terjadi setiap tahunnya di seluruh dunia. Jadi, jangan anggap sepele penyakit ini karena komplikasinya bisa menyebabkan kematian.” Sampai saat ini, vaksin influenza yang beredar ada 2 jenis, yaitu trivalent dan quadrivalent. Dijelaskan Dara, vaksin influenza trivalent terdiri dari 3 strain virus. Sedangkan quadrivalent terdiri dari 4 strain virus. “Vaksinasi ini dilakukan 1 tahun sekali karena replikasi virusnya sangat cepat sehingga setiap tahun selalu dilakukan pembaharuan. Maka vaksinasi diulang setiap tahunnya agar antibodi tubuh juga ikut ter-update.”

Vaksinasi Pneumokokus

Idealnya, kita semua seharusnya sudah mendapatkan vaksin pneumonia dan meningitis ketika anak-anak. Tapi vaksin ini kembali dianjurkan untuk usia lanjut atau 50 tahun ke atas karena menurut Dara, semakin bertambahnya usia maka terjadi penurunan antibodi. Pemberian vaksinasi ini pada orang dewasa bertujuan untuk menguatkan kembali antibodi dalam tubuh. Pneumonia sendiri disebabkan oleh bakteri yang menyerang kantong-kantong udara pada salah satu atau kedua paru-paru. Bakteri ini kemudian menyebabkan peradangan yang membuat paru-paru membengkak dan dipenuhi cairan. “Orang awam biasa menyebutnya dengan penyakit paru-paru basah,” ucap Dara. Penyakit ini juga bisa menyebabkan komplikasi meningitis hingga kematian. “Mengingat pneumonia bisa menyebabkan meningitis, maka penting juga melakukan vaksinasi ini untuk menekan terjadinya komplikasi dan tidak menularkan ke orang lain,” imbuh Dara.

Inilah Indikasi Vaksinasi untuk Orang Dewasa

Sebenarnya vaksinasi dewasa ini diperuntukkan untuk siapa saja? Dara pun menjelaskan inilah indikasi vaksinasi dewasa:

  • Memberikan vaksin pada orang dewasa karena ketika anak-anak, vaksinasinya dirasa tidak lengkap.
  • Waning immunity atau memperkuat kembali antibodi dalam tubuh yang berkurang akibat faktor usia. “Tujuannya untuk merangsang kembali kerja antibodi di dalam tubuh,” jelas Dara.
  • Mereka yang mengalami penyakit kronis seperti asma, diabetes, jantung. Menurut Dara, kelompok ini perlu melakukan vaksinasi karena pertahanan tubuhnya tidak sebaik orang normal. “Maka vaksinasi dibutuhkan untuk memperkuat antibodinya,” tegas Dara.
  • Mereka yang bekerja dengan risiko tinggi seperti dokter, perawat atau tenaga kesehatan. Karena kelompok pekerja ini sering terpapar berbagai penyakit maka untuk memproteksi dirinya, vaksinasi wajib dilakukan.
  • Ibu hamil, “Tapi sangat tergantung pada kebutuhannya.” Dara kemudian menjelaskan biasanya vaksinasi yang diberikan adalah untuk mencegah terjadinya campak dan rubella ketika hamil. Karena jika ibu terinfeksi penyakit ini saat hamil, maka bisa menimbulkan kecacatan pada janin. “Biasanya akan disarankan pada ibu yang akan hamil karena jenisnya adalah vaksin hidup yang dilemahkan,” imbuh Dara.
  • Orang yang suka bepergian disarankan mendapatkan vaksin meningitis dan Japanese Encephalitis (JE). Khusus untuk JE ini adalah penyakit radang otak yang disebabkan virus melalui gigitan nyamuk. “Ketika akan bepergian ke daerah endemis seperti Bali, disarankan untuk mendapatkan vaksinasi ini. Sedangkan untuk vaksinasi meningitis biasanya menjadi vaksin wajib ketika berangkat umroh atau haji,” pungkas Dara.
 

Liputan Media Online
06.08.2020
 
WhatsZAP