JAKARTA - Bisnis kecantikan yang menyasar kaum hawa masih menggiurkan. Salah satu klinik yang cukup masyhur akhir-akhir ini, ZAP Clinic, bahkan berencana melakukan penjaringan dana di pasar modal untuk mengembangkan bisnisnya.

CEO ZAP Clinic Fadly Sahab mengatakan IPO adalah impiannya dalam mengembangkan ZAP ke depan. Fadly menargetan impiannya ini dapat terealisasi pada 2020. Tiga tahun dari sekarang, dia mematok jumlah klinik ZAP genap menjadi 100 klinik.

"Kita ada rencana one day mau IPO, kalau sekarang masih self sustain tahun ini kita targetnya, 35 outlet. Bakal buka tahun depan 15 outlet lagi, jadi total 50 outlet. Mungkin dalam beberapa tahun kita udah bisa 100 outlet dan waktu itu udah bisa IPO," ujarnya di sela - sela acara Sharing Session SINDO bersama CEO ZAP, di Kantor Sindo, Kamis, (19/10/2017).

Secara umum, Fadly mengatakan tren kecantikan Indoensia terus berkembang, sehingga bisnis kecantikan tetap menjanjikan dalam jangka panjang. Kondisi ini tentunya sangat mempengaruhi revenue ZAP. "Kalau dari sisi omzet kita growingnya bagus," tambah dia.

Namun, Fadly enggan merinci besarannya. Dia hanya memberikan perhitungan jumlah treatment ZAP saat ini kurang lebih mencapai 90.000 treatmen tiap bulannya. Akhir tahun, ZAP menargetkan dapat melayani 100.000 treatment. Sementara itu, paket perawatan ZAP ditawarkan pada harga mulai Rp250.000, Rp500.000 dan Rp1 juta.

Secara hitungan kasar, dengan melihat harga paling rendah yaitu Rp250.000, maka ZAP dapat mengantongi omzet sebesar Rp22,5 miliar tiap bulannya, atau setara dengan Rp270 miliar per tahun.

ZAP Clinic sendiri sudah berbentuk badan usaha, yaitu PT Zulu Alpha Papa, yang berdiri sejak tahun 2012. Fadly juga mengatakan, IPO adalah jalan baginya untuk dapat mewujudkan cita - citanya yang lain, yaitu mendirikan rumah sakit.

"Saya memiliki passion di dunia kesehatan, cita-citanya pengen bangun hospital dengan harga murah tapi pelayanan seperti hotel. Jadi saya mau kembangin hospital tapi latihannya di ZAP," tukas dia.