MELAHIRKAN TOP BRAND

F A D L Y S A H A B

melahirkan ‘top brand’

Berawal dari layanan panggilan rumah ke rumah, pebisnis muda ini berhasil membangun jaringan klinik kecantikan. Dalam kurun waktu tujuh tahun, Zap yang dilahirkannya menjadi ‘Top Brand’.

Oleh : INDAH AYU PUJIASTUTI

Nuansa putih hijau yang sejuk dan cozy begitu terasa ketika berada di klinik Zap Menteng, Jakarta Pusat. Memasuki ruangan terapi dan kamar ganti, seluruh ornamen bewarna putih terlihat menonjol, mulai dari meja rias, lemari dan pernak-pernik. Bagaikan berada di dalam rumah Barbie yang cantik. Tak heran jika para pelanggan Zap merasa lebih cantik layaknya sang boneka idaman setelah keluar dari Zap.

Antrean para wanita cantikpun tampak terlihat di ruang tunggu. Dan pemandangan ini hampir terlihat sehari-hari di 19 gerai Zap yang saat ini berdiri di berbagai lokasi. Hebatnya, bisnis kecantikan ini mampu bertahan di tengah kondisi ekonomi yang naik-turun. Ini terbukti dengan berhasilnya Zap Clinic meraih penghargaan sebagai ‘Top Brand’ di usia ke 7 tahun. Penghargaan yang diraih ini sepadan dengan kerja keras dan tantangan yang dihadapi sang pendiri.

Fadly Sahab merupakan sosok di balik ketenaran Zap yang mulai menyaingi pendahulunya di bisnis klinik kecantikan. Berawal di tahun 2009 ketika Fadly menjalankan bisnis salon hair removal keliling dari rumah ke rumah. Fadly mengawali usahanya dengan modal terbatas, namun memilih bisnis yang unik. “Saya suka mencoba yang susah-susah, ketika itu menjual jasa layanan permanent hair removal dengan teknologi laser tentu nggak gampang. Tetapi dari yang sulit itu akhirnya berhasil, ini menjadi sebuah prestasi,” kata Fadly.

Alasan lain yang membuat Fadly berani menekuni bisnis yang “tidak biasa” karena ia sering ngumpul bareng foreigner yang kesulitan mencari salon hair removal di Indonesia. Untuk memulai usahanya, Fadly mengaku menyiapkan modal awal Rp 50 juta hanya untuk membeli sebuah mesin hair removal. “Awalnya nol banget, saya beli mesin yang paling murah, lalu pinjam mobil orang tua untuk keliling menawarkan jasa layanan hair removal dari rumah ke rumah,” kata Fadly.

Selain memasarkannya dari rumah ke rumah, Zap Clinic juga sering beriklan di media sosial dalam menarik pelanggan. Fadly mengakui memperkenalkan Zap Clinic adalah tantangan utamanya. “Bayangkan saat itu waxing belum tren, apalagi saya harus memperkenalkan satu teknologi yang bisa menghilangkan bulu secara permanen lalu semua orang bertanya, “aman atau tidak”, “treatment”-nya bagaimana. Alhamdulilah bisnis ini berkembang berkat keseriusan dalam menjalaninya,” ujar lulusan Universitas Gadjah Mada, program studi Perencanaan dan Pembangunan Wilayah. Pada dasarnya strategi bisnis ZAP Clinic memberikan pengalaman treatment kecantikan sebaik mungkin.

Setelah berhasil mempromokan ZAP dan jumlah pelanggan bertambah, dibukalah outlet pertama ZAP Clinic di ruang berukuran 3 x 2.5 meter. “Kami menyewa ruang tengah rumah teman yang berada di tempat strategis,” kenangnya. “Waktu itu ruang tunggunya di luar, lucunya banyak cewek cewek yang mau ngantre panas-panasan,” ujar Fadly.

Semakin hari, klinik kecil ZAP kian dibanjiri pengunjung wanita. Sehingga mendorong Fadly untuk memperluas ruangan dari yang tadinya ruang tengah sebagai tempat prakteknya kini ruang kamra temannya sudah menjadi ruang tunggu. Para pengunjung tidak lagi kepanasan di luar. “Pada waktu itu saya bayar sewa ke teman saya per bulan Rp.2 juta namun semakin lama semakin banyak peminatnya jadi kami tambah biaya sewa dua kali lipat dengan menambah ruangan,” kata Fadly.

Namun dalam satu waktu di saat bisnis ZAP Clinic masih merangkak, salah satu karyawan ZAP keluar dan membuka usaha yang sama persis, sekaligus membawa database klien. Dia memberikan layanan yang sama dengan harga yang lebih murah. Belajar dari pengalaman tersebut, Fadly semakin semangat memberikan service yang terbaik di kelasnya. Setelah menjadi nomor satu dalam bisnis hair removal, kini ZAP Clinic menambah bisnis baru beauty treatment.

‘BEAUTY TREATMENT’ KINI ANDALAN

Setelah bisnis hair removal sukses di pasaran, Fadly mencoba bisnis kecantikan yaitu beauty treatment. “Apalagi saat ini market share untuk hair removal sudah mencapai 49% that’s why “kita main” beauty treatment,” ujar Fadly. Berbeda dengan kebanyakan klini kecantikan, beauty treatment ZAP menyajikan services photo facial.

Konsep photo facial ini merupakan hasil pengembangan yang dilakukan Fadly dan dokter Endy pada tahun 2012. Hanya dengan Rp.500 ribu, pelanggan bisa merasakan sensai treatment yang istimewa. Fadly menjelaskan, dalam photo facial ada face toning, face rejuvenation dan oxy infusion. Ketiga treatment ini membuat wajah lebih bersih dan terjaga. Fadly menjelaskan, target dari photo facial semua lapisan kulit terkena laser dan mendapatkan terapu yang optimal sehingga hasilnya bagus.

Menurut Fadly, terapi photo facial didominasi perempuan berusia 22-23 tahun dan 30 tahun-an. Tak ingin berhenti disitu saja, Fadly berencana akan mengeluarkan treatment-treatment yang lebih mature ke depannya. Apalagi saat ini posisi ZAP Clinic sejajar dengan klinik kecantikan seperti Erha, Natasha dan Miracle.

“Kami mendominsai pasar untuk hair removal, kami mau memenangkan persaingan di beauty treatment makanya kami terus membuka cabang,” kata Fadly. Selain membuka cabang, Fadly terus meningkatkan layanannya dalam memenangkan persaingan yang ada. “ Kamii membuat ZAP Clinic itu sesuai dengan bayangan saya yang tinggi, yang tercermin pada standar layanan kami yang tinggi. Contohnya, standar outlet manager kami adalah duty manager dari hotel bintang lima. Resepsionisnya juga dari hotel bintang lima. Standar terapis kami pun perawat, dengan pengawasan dokter. Berbeda dengan klinik lain yang kebanyakan pekerjanya lulusan SMA/SMK,” terang Fadly.

Dalam satu bulan, Zap Clinic melakukan lebih dari 50 ribu treatment. Saat ini jumlah karyawan Zap Clinic sebanyak 300 orang, dengan dukungan tim manager dan staf di kantor pusat sebanyak 60 orang. Sampai akhir tahun ini dari 19 outlet akan ditambah menjadi 23 outlet di One Belpark, Lotte Shopping Avenue, Summarecon Mall Serpong dan Emporium Pluit. Zap tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Makasar, Medan dan Manado. “Tahun depan kami akan lebih ekspansif membuka 1-2 outlet dalam sebulan,” ujar pria kelahiran 11 Agustus 1984 itu.
Fadly menuturkan, revenue yang diperoleh untuk bisnis hair removal dan beauty treatment tumbuh tiap tahunnya. “Terlihat pada awal tahun 2015 kami menangani 5.000 treatment dalam sebulan, tahun 2016 bulan Oktober melonjak menjadi 50 ribu treatment,” kata Fadly. Ia menargetkan hingga akhir tahun ini jumlah layanan meningkat menjadi 60 ribu treatment dalam sebulan. Jika rata-rata satu kali treatment Rp 500 ribu, tinggal dikalikan saja betapa menariknya bisnis yang digelutinya.

Download Pdf
 

Liputan Media Cetak
07.12.2016
 
WhatsZAP