Vaksin palsu yang sempat beredar diberbagai Rumah Sakit di Indonesia. Diharapkan tidak membuat para orangtua enggan untuk tetap memberikan vaksin pada anak.
Pasalnya Vaksinasi adalah suatu cara untuk mendapatkan kekebalan buatan pada anak terhadap suatu penyakit infeksi tertentu. Orang yang sudah mendapatkan vaksin dengan dosis dan jadwal yang benar dapat terhindar dari suatu penyakit. Bila terlambat dari jadwal, maka perlindungan yang diharapkan tidak berjalan sebagaimana seharusnya.
Tidak mudah memang membedakan vaksin asli dan palsu dari bentuknya saja. Oleh karena itu pastikan Anda mendapat vaksin dari apotek yang dipercaya, dan tanyakan dengan detail kepada apoteker atau dokter sebelum menyuntikan atau memberikan vaksin tersebut.
Ada kemungkinan setelah pemberian vaksin asli, terjadi kejadian ikutan yang berupa timbulnya demam, batuk maupun kemerahan pada kulit. Hal tersebut wajar karena sistem imun sedang bekerja untuk membentuk kekebalan terhadap vaksin yang disuntikan. Namun bila reaksinya berlebihan segera hubungi dokter terdekat.
Sesuai dengan program pemerintah Indonesia, yang perlu mendapatkan vaksin adalah anak-anak dan orang dewasa yang berisiko terkena penyakit berat. Ada 13 vaksin yang dianjurkan untuk anak anak antara lain; hepatitis, DTP, polio, BCG, Hib, Pneumokokus, campak, rotavirus, cacar, influenza, MMR, Tifoid dan hepatitis A. Sedangkan vaksin yang dianjurkan untuk orang dewasa ada 8 vaksin antara lain; Influenza, pneumokok, HPV, tetanus, hepatitis B, herpes zoster, meningokok dan cacar.